Abu : Ustaz, ustaz rasa rindu tak dengan mekah? Kenapa saban tahun, saya lihat orang ramai berlumba berpergian ke Mekah, ustaz pula ke Palestin?
Ustaz Ubaidah : Siapa tak rindu, Abu. Namun kita kena tahu kewajipan kita. Ustaz sudah tunaikan fardhu haji yang wajib, namun kewajipan ustaz kepada saudara kita di Palestin tidak pernah selesai hingga tanah mulia itu kembali kita naungi.
Ustaz rindu untuk berdampingan dengan Ka'bah, namun kewajipan kita untuk berdampingan dengan ummah yang menderita dengan pembunuhan yang kejam adalah lebih mustahak.
“Dari Abdullah bin Umar dia berkata,”Aku pernah melihat Rasulullah SAW thawaf mengelilingi Ka’bah dan beliau bersabda, “Alangkah indahnya engkau (Ka’bah), alangkah harumnya baumu, alangkah agungnya dirimu, alangkah agungnya kehormatanmu. Demi jiwa Muhammad yang ada di dalam genggaman-Nya, kehormatan, harta dan darah (jiwa) seorang mukmin itu lebih agung di sisi Allah daripada keagunganmu (Ka’bah). Kita tidak boleh berprasangka kepadanya (kepada seorang mukmin), kecuali prasangka baik.”
(HR Ibnu Majah).
No comments:
Post a Comment