Monday, April 1

Sabar itu satu du'a.






"Mohonlah pertolongan dengan sabar dan solat..", bicara tuhanku.


BicaraNya ini ringkas, namun ini adalah antara keajaiban yang sering menemaniku.
Aku diberi peluang untuk menyaksikan berbagai kesudahan yang menakjubkan, hanya kerana satu ayat ini kita imankan.

Solat itu du'a. Maka dalam solat seharian itu kita sewajarnya dalam nada meminta.
Sabar juga sama. Sabar itu bukanlah sesuatu yang pasif, tidak bertindak progressif atau destruktif, mematikan semua ruang ruang tindakkan dalam harapan.

Hakikat sabar, 
adalah dalam diam dan redhamu menghadam satu dugaan, 
kau juga sebenarnya sedang tidak putus putus meminta bantuan dari tuhan, 
sekiranya ia diam yang bertemankan kesabaran.


Yang namanya du'a itu, pada diriku, 
bukanlah sesuatu yang kau ceritakan pada tuhanmu.

Seharusnya kau tidak perlu rasa apa apa kepayahan dalam mengatur kata, 
menyusun bicara dalam du'a.


Bukan juga berapa banyak yang mampu kau cerita itu jadi ukuran dalam meminta.

Jangan lupa,
Tuhanmu itu memahami apa yang engkau lalui, malah lebih dari apa yang dirimu sendiri ketahui.

Maka du'a itu seharusnya jadi bukti pengabdian, 

Seharusnya menjadi suara yang menyanyikan lagu kepayahan,

Agar kita ingat kita ini hamba,
Dan agar kita ingat kita ini punya tuhan untuk meminta.



No comments: